<?php echo $berita_read->judul_berita ?>

Universitas Respati Yogyakarta (UNRIYO) melalui Fakultas Sains dan Teknologi (FST) kembali melakukan benchmarking (Studi Banding) perguruan tinggi. Bertempat di Gedung Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Rabu (15/3), Universitas Respati Yogyakarta mengunjungi Udinus dalam rangka studi banding tentang pengelolaan fakultas dan program studi pada tingkat perguruan tinggi.

Delegasi Unriyo yang berjumlah 16 orang, dipimpin oleh Dr. Setiyanto., D.E.A selaku Wakil Rektor Bidang Non Akademik beserta Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Dr. Agus Qomaruddin Munir., ST., MCs, Wakil Dekan, Penjaminan Mutu Fakultas, para Ketua dan Sekretaris Program Studi di lingkungan Fakultas Sains dan Teknologi. Selain itu ada juga Ketua Audit Mutu Internal (Sri Hasta Mulyani., S. Kom., M. Kom) dan Kabag TIK (Hamzah., ST., M.T). Rombongan diterima oleh jajaran Pimpinan Udinus melalui Ketua LPM Dr. Nova Rijati., SSi., M. Kom dan Wakil Dekan Bidang Sumber Daya Fasilkom Affandy., Ph.D dan para pimpinan lembaga maupun unit.

Dalam sambutannya Setiyanto menyampaikan ucapan terima kasih kepada Udinus yang bersedia dengan ramah menyambut kedatangan rombongan. Dengan kunjungan yang dilakukan, UNRIYO banyak menimba ilmu untuk terus meningkatkan kapasitas pengelolaan perguruan tinggi. “Kami selalu berusaha untuk meningkatkan kapasitas dan praktik baik dalam pengelolaan perguruan tinggi, dan pada kesempatan ini kami banyak sharing dengan UDINUS terkait beberapa penerapannya”, ujarnya. Ia menjelaskan, UNRIYO merupakan salah satu universitas berusia muda namun senantiasa memiliki keinginan seperti universitas yang lebih dahulu lahir dan sudah baik dalam pengelolaan.

Selain itu selaku Dekan, Agus Qomaruddin Munir menambahkan, ada tiga hal penting dalam peningkatan kapasitas di tingkat perguruan tinggi dari hasil studi banding tersebut. Pertama, konsistensi implementasi rencana strategis (renstra) dan rencana operasional (renop) sesuai dengan target waktu yang diatur regulasi yang jelas. “Kalau renstra dan renop dijalankan sesuai dengan prosedur dan diawasi berarti hanya menunggu hasilnya saja dan tidak perlu ditanyakan lagi. Secara perlahan tapi pasti akan meningkatkan mutu kita, namun jika dianggap menjadi beban, justru akan menjadi repot,” ujarnya.

Kedua, dari hasil diskusi ini akan kita identifikasi untuk penerapan guna meningkatkan kapasitas pengelolaan di tingkat fakultas dan program studi lingkungan Fakultas Sains dan Teknologi. Ketiga, komitmen dari pimpinan dan jajaran juga harus seimbang. “Bila ketiganya bisa berjalan dengan baik maka pengelolaan di tingkat fakultas dan program studi akan nyaman dalam pelaksanaannya, karena pimpinan pun turut mendukung sehingga Good University Governance akan tercapai sesuai dengan target”, tutur Agus.

Sementara disampaikan Wakil Dekan Fakultas Ilmu Komputer UDINUS (Affandy), hal-hal yang telah diterapkan di Udinus saat ini tidak terjadi dalam waktu yang singkat, pengelolaan dan praktik baik tersebut sudah dilaksanakan sejak kurang lebih 10 tahun terakhir. Selain itu Nova Rijati selaku Kepala LPM menambahkan jika dalam pelaksanaan praktik baik dalam pengelolaan tersebut tidak lepas dari yang disebut dengan audit mutu dan standar operasional pada setiap kegiatannya. Selain itu, diperoleh informasi penting bahwa semua proses Akreditasi dilaksanakan sepenuhnya oleh LPM.

UDINUS yang core of competence nya di bidang Teknologi Informasi mendapatkan predikat akreditasi unggul karena dukungan fasilitas pembelajaran yang memadai. UDINUS telah menghasilkan 3 Paten dan 100-an Hak Kekayaan Intelektual [HAKI] dari laboratorium komputer yang diunggulkan. Laboratorium komputer tersebut antara lain Lab. Komputer Multimedia, Lab. Komputer Animasi, Lab. Komputer Film dan Televisi, Lab. Komputer dan Visual, Lab. Pemutaran Film [Cinematic Lab], Lab. Komputer Creative, Working Space bagi mahasiswa yang cukup representative dan masih ada beberapa fasilitas lain sebagai bentuk dukungan institusi untuk senantiasa unggul.

Fakultas Ilmu Komputer UDINUS menerima mahasiswa rata-rata 1800 tiap tahun, terdiri atas program diploma, sarjana, magister dan doktoral, sehingga sangatlah tepat jika FST-UNRIYO memilihnya untuk melakukan studi banding, agar mendapatkan gambaran untuk pengelolaan dan pengembangan FST.
Affandy menambahkan, dalam pengembangan Fasilkom Udinus mlaksanakan Renstra dan Renop pada kurun waktu 15 tahunan. Fokus pada pelaksanaan Renop secara simultan dan konsisten. Memprioritaskan pada susunan regulasi penerapan standar pendidikan melalui join profile kurikulum, capaian pembelajaran, output based education (OBE) dan perbaikan proses pada setiap evaluasinya. Selain itu juga melihat continuous improvement untuk menerapkan standar regulasi serta melihat perangkat dan sumber daya yang dimiliki.

Dalam kesempatan tersebut, kedua institusi melakukan sharing tentang pelaksanaan 9 kriteria tingkat fakultas dan program studi menyampaikan pada dasarnya Unriyo dan Udinus hanya mengikuti dari Permendikbudristek No. 57 tahun 2021. Kemudian diskusi juga membahas tentang PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan).

Diskusi ditutup dengan pertukaran cinderamata. Usai diskusi, rombongan UNRIYO berkesempatan berkunjung ke beberapa lokasi dan fasilitas laboratorium komputer seperti laboratorium multimedia, animasi, computer vision dan working space mahasiswa. (AQM) Sumber: respati.ac.id

.

Berita Sebelumnya PKKMB UNRIYO 2021 ; INTEGRITAS, ETIKA SERTA ADAPTIF MENJADI FOKUS UTAMA
Berita Selanjutnya Pengumuman Pemenang Penerima Hibah Internal Penelitian & Pengabdian Masyarakat Tahun 2022